Belajar Cara Program Alarm

panel

Untuk dapat memrogram panel alarm kita hanya perlu tahu beberapa hal, yaitu:
1. Mengetahui cara masuk program, sebab setiap merk alarm memiliki key-sequence sendiri.
2. Membedakan antara alamat/lokasi dengan isi data.
3. Mengetahui alamat lokasi mana saja yang selalu dipakai, sebab tidak semua alamat/lokasi harus diprogram.
4. Mengetahui key-sequence untuk keluar program.


Selain itu tentu saja kita harus sering-sering mencoba melakukan programming di atas meja sebelum terjun ke lapangan. Hal ini untuk mencegah situasi yang “out of control” di lapangan, terutama yang menimpa teknisi-teknisi junior. Penguasaan istilah alarm menjadi hal yang sangat membantu.

1. Mengetahui cara masuk program
Untuk masuk ke dalam program kita perlu mengetahui apa yang disebut dengan Installer’s Code (Kode Teknisi). Code ini selalu ada pada setiap merk panel, dengan code awal yang berbeda-beda (biasa disebut dengan default code). Misalkan untuk merk A memiliki default Installer’s Code 1111, merk B 4321, merk C 9999 dan seterusnya. Mengetahui key-sequence program maksudnya adalah mengetahui urutan penekanan keypad untuk masuk ke mode pemrograman, misalnya: [*][Installer Code][#], [Installer Code][#][#] dan sebagainya.


2. Membedakan antara alamat dan isi data
Pada buku program alarm (istilahnya Programming Worksheet) ada yang disebut dengan Address dan ada pula Isi Data. Dalam panel merk lainnya, Address ini disebut juga dengan Location. Address adalah alamat untuk menyimpan parameter, misalnya : 001-untuk Definisi Zone, 005-untuk waktu exit dan entry delay, 09-untuk lamanya bunyi siren dan lainnya. Termasuk alamat atau lokasi 006-untuk menyimpan Installer’s Code. Penting bagi teknisi untuk dapat membedakan apakah saat ini programming berada di Address ataukah di Isi. Jika sedang berada di Address, maka ia mengetikkan address berikutnya kemudian mengisi data di sana. namun jika sedang berada di Isi, maka ia harus pindah dulu ke Address, baru menekan Address berikutnya dan mengis data di sana. Demikian seterusnya, Address–>Isi, Address –> Isi sampai program berakhir.


3. Mengetahui address mana saja yang umum dipakai
Ini menjadi penting, sebab setiap pabrikan menyusun programming worksheet dengan urutan yang tidak sama. Menandai address dan isi data dengan stabillo pada foto kopian programming worksheeet merupakan hal yang sangat membantu. Kita hanya fokus pada address yang ditandai saja, tanpa menghiraukan sederet alamat lainnya yang seandainya tidak diisipun tidak mengapa. 


4. Mengetahui cara keluar program
Ini adalah mudah, kita tinggal menekan tombol yang sama satu atau dua kali.


Satu hal yang perlu diingat lagi, bahwa: setiap merk alarm memiliki apa yang disebut dengan  reset, jadi kita tidak perlu khawatir untuk mencoba, selama tidak mengubah dulu Installer’s Code-nya atau tetap mengingatnya selama percobaan.



Leave a Reply

Email anda tidak akan dipublikasikan Required fields are marked *

two × 2 =