1. Double Knock
Fitur ini mengharuskan satu zone ter-trigger dua kali sebelum waktu habis (di bawah 30 detik). Saat terjadi deteksi yang pertama, panel belum menganggapnya sebagai alarm. Jika di bawah 30 detik dari deteksi pertama tadi ada deteksi kedua, barulah terjadi alarm. Fitur ini sangat berguna untuk menekan tingkat false alarm dari sensor PIR (Passive Infra Red) khususnya di area outdoor, sehingga kita akan lebih nyenyak tidur, tanpa khawatir terganggu oleh false alarm.
2. No Activity Arming
Fitur yang memungkinkan sistem alarm aktif secara otomatis pada saat sudah tidak ada lagi kegiatan di satu ruangan. Contohnya saat semua karyawan kantor pulang, maka dalam beberapa saat lagi sistem alarm akan aktif secara otomatis.
3. Automatic Arm
Berbeda dengan fitur sebelumnya, maka fitur Auto Arm memungkinkan panel alarm aktif pada jam yang sudah ditentukan, misalnya aktif setiap hari jam 10 malam. Namun, bisa juga berbeda, misalkan Senin sampai Jum’at pukul 9 malam, sedangkan hari Sabtu pukul 11 malam. Jadi jika owner termasuk orang yang pulang ke rumah dengan jadwal tetap, fitur ini sangatlah berguna, karena alarm tidak perlu diaktifkan secara manual.
4. Automatic Disarm
Jika owner termasuk orang yang bangun agak siang (dan rata-rata seperti itu!), maka fitur ini memungkinkan alarm mati sendiri secara otomatis pada jam tertentu, misalkan pukul 06.00. Dengan begitu, owner tidak perlu bangun dulu untuk mematikan alarm lantaran pembantu mau membuka pintu garasi atau menyapu halaman.
5. Automatic Dialer
Saat alarm di rumah berbunyi, fitur ini memungkinkan panel menghubungi telepon rumah kerabat maupun ponsel kita sendiri. Tergantung dari merk alarmnya, maka saat telepon diangkat, akan terdengar nada siren disertai dengan jumlah ketukan yang menyatakan nomor zone. Misalkan, nada siren yang disertai dengan tiga kali “tut” menyatakan alarm terjadi di zone 3 dan seterusnya. Fitur ini sangat berguna bagi owner dan sudah menjadi standar bagi kebanyakan merk alarm terkenal.
6. Telephone Arm Disarm
Fitur ini memungkinkan owner untuk mengaktifkan dan mematikan sistem alarm-nya dari pesawat telepon ataupun ponsel.
7. Interior Stay Away
Fungsi yang membuat sensor di dalam ruangan secara otomatis tidak aktif selama owner tinggal di rumah dan belum tidur.
8. Listen In
Fitur yang memungkinkan penerima telepon bisa menyadap suara-suara di dalam rumah, seperti gagang telepon yang digelantungkan atau disimpan di atas meja.
9. SMS Sender
Fitur yang akan mengirimkan SMS saat terjadi alarm atau trouble ke beberapa nomor sekaligus.
10. Internet, LAN dan Smart Phone
Fitur pengoperasian alarm “masa depan” yang sudah bisa dinikmati sebagiannya hari ini, baik melalui laptop, gadget ataupun smart phone dari berbagai platform (operating system). Perkembangan gadget yang demikian pesat saat ini (ditandai oleh dominasi iPad disusul dengan Android) mengharuskan produsen alarm membuat aplikasi yang mendukung fitur ini, jika tidak mau ketinggalan.
Idealnya semua fitur itu sudah tertampung dalam satu panel alarm, tanpa memerlukan alat tambahan lagi. Namun dengan mempertimbangkan faktor teknis, biaya produksi dan penetrasi pasar (sebab tidak semua orang memerlukannya), maka beberapa diantara fitur itu masih belum standar, sehingga memerlukan alat tambahan lagi yang harganya cukup mahal.
Sumber: tanyaalarm.blogspot.com.