Dropcam, CCTV Berbasis Cloud. Tertarik?

Pada artikel DDNS versus Fitur ARSP/Cloud! saya mengupas fitur Cloud DVR, dimana fitur ini memungkinkan DVR untuk dapat diakses tanpa menggunakan hostname. Cukup dengan membuka websitenya, isikan username dan password, dan anda siap untuk mengakses DVR anda secara remote.

Dropcam kurang lebih seperti itu. Apa yang membedakan? Simak paparan saya selanjutnya.

ip camera dropcam

 

Dropcam adalah brand IP Camera dengan layanan streaming dan storage online. Dropcam tidak hanya menjual IP Camera, tetapi juga layanan penyimpanan berbasis Cloud. Semua rekaman disimpan di server Dropcam alias di Cloud. Kurang lebih sama dengan produk Speedy Home Monitoring. Tidak ada biaya bulanan untuk live streaming alias free. Biaya bulanan hanya untuk layanan Cloud storage.

Hanya ada 2 tipe kamera, Dropcam dan Dropcam Pro. Kelebihan IP Camera Dropcam dibanding IP Camera konvensional adalah:

  1. Dropcam menggunakan wifi sebagi media koneksinya, jadi bisa disebut juga Wificam.
  2. Built-in microphone dan speaker. Tidak sekedar sebagai aksesoris, built-in microphone bisa digunakan untuk two way communication.
  3. Menggunakan lensa wide-angle dengan resolusi HD (1280×720).
  4. Support iOS dan Android.
  5. Yang terakhir adalah setup sangat mudah. Tidak ada setup IP Address dan tidak ada setup Port Forwarding.

Untuk live streaming menggunakan PC, cukup dengan membuka website www.dropcam.com, login menggunakan user account, dan dropcam siap untuk live streaming. Berikut snapshot live viewing.

contoh streaming

Backup cukup dengan meng-klik tombol Clip, tidak hanya itu, streaming video bisa dibuat public. Artinya siapapun bisa melihat video secara online. Ini memudahkan jika ada IP Camera yang dipasang pada area publik seperti taman. Bandingkan jika kita memasang IP Camera konvensional, settingan akan sangat sulit.

Bagaimana dengan bandwidth? 1 kamera memerlukan minimal 200 kbps, dan maksimal 500 kbps. Jadi jika 2 IP Camera Dropcam yang dipasang maka membutuhkan 1 Mbps. Dan harap diingat, bandwidth yang diperlukan adalah bandwidth upload/upstream.

Kesimpulan.

  1. Dropcam dengan interface wifi-nya sangat mudah dipasang dan disetting.
  2. Live streaming dan playback di PC menggunakan browser via server www.dropcam.com.
  3. Mempunyai built-in microphone dan speaker untuk fitur two way communication.
  4. Tidak ada live streaming lokal, artinya internet harus selalu ON!
  5. Semua hasil rekaman disimpan di cloud/server dropcam. Cukup menyulitkan jika ada event seperti pencurian dan internet sedang ngedrop atau nge-lag.
  6. IP camera tidak bisa dipasang di outdoor.

Bagaimana? Ada yang tertarik?

Leave a Reply

Email anda tidak akan dipublikasikan Required fields are marked *

9 − 6 =