Memilih Kabel Alarm dan CCTV

cable+drum+combine
Pernah satu ketika kami dihadapkan pada pertanyaan seputar kabel. Kala itu seorang client mengalami masalah dengan buruknya gambar CCTV yang ada di monitor Ruang Security. Ketika kami tanya memakai kabel apa, client tersebut  mengatakan RG-59 seraya menyebutkan merk kabel terkenal. Lalu kami tawarkan, bagaimana jika memakai kabel merk X yang sepanjang kami ketahui cukup bagus. Sudah barang tentu dalam situasi seperti itu mengganti kabel bukanlah saran yang menyenangkan. Apalagi kabel yang harus ditarik ulang lumayan jauh. Tak disangka, client pun malah meminta suggest dengan balik bertanya yang justru menjadi dilema bagi kami. Katanya: “..lalu apa saran bapak, mengganti kabel atau menambah video amplifier?
Nah, bagaimana jika satu saat kita dihadapkan kembali pada masalah dilematis seperti itu? Apakah dengan mengganti kabel sesuai saran kami tadi  akan menyelesaikan masalah? Atau dengan menambah video amplifier? 

Sebenarnya kami tidak bermaksud menginformasikan merk kabel apa yang paling bagus. Semuanya terserah pada pembaca, sebab boleh jadi pembaca lebih berpengalaman dalam soal ini. Namun, yang kami maksud adalah apa saja sebenarnya yang menjadi kriteria bahwa kabel coaxial merk A lebih perfect ketimbang kabel merk B. Untuk itu, kita perlu mengetahui secara umum karakteristik kabel coaxial yang dimaksud. Kenapa kami katakan secara umum? Memang ada sejumlah parameter yang dicantumkan dalam spesifikasi kabel, tetapi sayang sebagian besar dari parameter itu tidak langsung “terasa efeknya” pada hasil gambar. Adapun kami lebih tertarik pada hal yang sifatnya kasat mata dan berdampak langsung pada hasil gambar. Baiklah, kami ambil kabel coaxial RG-59 di bawah ini sebagai contoh.

Sebagai penyegaran, kabel ini tersusun atas beberapa bagian seperti disebutkan di atas. Boleh jadi, satu pabrik memberi nama berbeda dengan gambar di atas, tetapi maksudnya sama. Dengan mengabaikan dulu soal material, apa yang bisa diukur pertama kali saat kabel coaxial masih berada dalam gulungannya? Resistansinya, bukan? Ya, resistansi kabel! Inilah topik yang menarik untuk dibahas, walau sebenarnya bukan barang baru bagi sebagian orang. Tapi, pernahkah kita mengukur langsung berapa resistansi kabel saat masih ada dalam gulungannya? Jika belum, kini saatnyalah kita untuk lebih teliti. Bagi kami, resistansi sendiri sudah menunjukkan kualitas kabel. Semakin rendah nilai resistansi satu kabel, maka kualitas kabel tersebut semakin baik. Believe it or not! Inilah salah satu cara kami menilai kualitas kabel tanpa memperdulikan soal merk. Lantas, berapa ohm-kah nilai resistansi terendah dari kabel coaxial yang pernah kami peroleh melalui pengukuran sederhana di bawah ini?

Kisarannya adalah 30 ohm per 500m. Tentu saja makin rendah dari harga ini, kualitas kabel semakin baik. Hal ini berkaitan erat dengan faktor rugi-rugi (losses) pada kabel itu sendiri. Jadi, untuk menilai kualitas kabel, maka parameter yang mesti dilihat pertama kali adalah nilai resistansi kabel tersebut pada panjang tertentu. Semoga penilaian ini tidak berlebihan. Produsen kabel yang “jujur” akan mencantumkan nilai ini pada spesifikasinya. Biasanya mereka menyebutnya dengan parameter sekian ohm per 100m atau nama lainnya yang serupa. Makin kecil nilai ohm per meter, maka kabel tersebut bisa dibilang bagus.

Hal kedua yang mesti dilihat adalah soal kelenturan bahan. Kabel kaku dan keras tentu bukan pilihan, karena akan menyulitkan instalasi, khususnya saat kabel dimasukkan ke dalam conduit.


Terakhir barulah soal merk. Untuk yang terakhir ini, kami menyerahkan sepenuhnya kepada pembaca. Sebab, pengalaman pertama dengan satu merk biasanya memengaruhi kita dalam menentukan apakah akan menggunakannya lagi atau tidak. Artinya, seseorang akan cenderung memvonis produk ini jelek atau bagus, tergantung saat pertama kali ia memakainya. Jika pengalaman pertamanya buruk, maka untuk selanjutnya akan sulit mengatakan bagus terhadap merk yang sama, walaupun orang lain berkali-kali mengatakan bagus. Pernahkah anda mengalami hal ini?

Nah, bagaimanakah akhirnya jawaban kami atas pertanyaan dari client tadi? Akhirnya kami menyarankan untuk mengganti kabel dengan merk dan spec. yang kami ketahui bagus ketimbang memasang video amplifier. Untung saja dia mengikuti saran kami dan ternyata benarlah adanya. Gambar pada monitor di ruang Security pun menjadi normal setelah kabel diganti. 

Leave a Reply

Email anda tidak akan dipublikasikan Required fields are marked *

14 − six =