Settingan frame rate ideal pada DVR

Ada yang menyebut frame rate per second (fps) dan ada juga ips (image per secod). Ke-duanya sama saja, satu hal yang pasti keduanya mendefinisikan banyaknya gambar perdetik yang tampil pada monitor.

Loh ko gambar? Begini penjelasannya, pada dasarnya suatu film (baik film hollywood ataupun film cctv) merupakan rangkaian dari beberapa gambar yang ditampilkan pada satu waktu, lebih spesifiknya pada satu detik. Susunan gambar tersebut seolah-olah merupakan gambar bergerak. Semakin banyak gambar dalam satu detik maka pergerakan objek akan semakin halus atau sama dengan aslinya (realtime).

frame rates


Minimum 25 gambar/frame per detik yang harus dipenuhi supaya pergerakan objek terlihat real time (halus). Semakin sedikit frame per detik nya maka pergerakan objek akan semakin patah-patah.

Ada 2 parameter frame rate pada DVR, yaitu RTD dan RTR. RTD (Real Time Display) adalah frame rate DVR saat DVR dilihat secara langsung (Live VIew). Hampir semua DVR stand alone sudah RTD, hanya beberapa gelintir saja yang masih di bawah RTD (live view patah-patah). Berbeda dengan DVR PC Based, frame rate rendah saat display (live view) menjadi hal yang biasa. RTR (Real Time Recording), yaitu frame rate saat merekam. Parameter ini yang selalu ditanyakan oleh user.

Berdasarkan pengalaman, dengan frame rate 25 fps mata sudah menganggap pergerakan objek real time. Menjadi suatu hal percuma dengan menambah frame rate menjadi lebih dari itu misal 30 fps. Selain itu, konsekuensi record dengan frame rate real time akan mengakibatkan konsumsi kapasitas hard disk yang lebih besar.

Menurut perhitungan kasar proses record DVR dengan settingan berikut:

  1. Frame rate : 25 fps.
  2. Resolusi : CIF.
  3. Quality : standard.
  4. Jumlah kamera : 16 channel.
  5. Waktu record : 24 jam, 7 hari terus menerus.


Maka hard disk yang dibutuhkan untuk merekam selama 30 hari adalah kurang lebih 3,5 TB.

Sebenarnya settingan frame rate 25 fps cocok untuk pemasangan kamera di kasino ataupun untuk kebutuhan militer. Sedangkan untuk residential/rumahan maksimal 12 fps pun sudah sangat memadai. Coba anda setting DVR anda pada 12 fps, saya yakin anda akan setuju dengan saya karena pada frame rate 12 fps pergerakan sudah saya anggap realtime. Atau mungkin anda ingin lebih hemat lagi, coba turunkan samapai 3 fps pun masih cukup. Atau katakanlah 5 fps. Maka hasil record dengan harddisk 1 TB dan jumlah kamera 8 channel, durasinya bisa sampai 3 bulan. wow… Pernah saya jumpai disalah satu hotel frame rate diset pada 1 fps, dan saat saya coba putar ulang memang saya tidak banyak kehilangan momen pergerakan.

Jadi apa gunanya frame rate disetting pada 25 fps? Saya sarankan: turunkan!!!

Sekian artikel kali ini. Semoga bermanfaat…

 

Leave a Reply

Email anda tidak akan dipublikasikan Required fields are marked *

14 − 4 =