Problematika Camera Infra Red (1)

1
“Kok, kalau malam gambarnya kabur, ya?” Pertanyaan seperti ini mungkin pernah, bahkan sering kita dapatkan dari customer yang memasang camera infra red. Betapa tidak, camera IR yang digadang-gadang mampu memberikan solusi pengamatan di malam hari, ternyata hasilnya tidak sesuai dengan harapan. Kendati dalam komplainnya customer memakai istilah berbeda-beda -ada yang menyebut buramkaburflek putih, nge-blur dan lainnya- akan tetapi kesemuanya itu mengarah pada problem yang sama. Ya, itulah problematika khas infra red camera, tanpa memperdulikan soal merk dan harganya. Terus terang persoalan ini jarang diantisipasi sejak dini, karena saat melakukan survey, kita lebih memperhatikan faktor “ke mana camera akan diarahkan” atau “tipe camera apa yang cocok” ketimbang mengenali potensi gangguan yang mungkin terjadi. Memang ini tidak salah, karena jika penempatannya pas, camera IR bisa menghasilkan gambar yang nyaris sempurna di malam hari. Namun apa dikata, adakalanya hasil gambar malah jauh dari sempurna. Persoalan ini baru disadari customer manakala ia melihatnya sendiri, entah melalui DVR atau melalui internet. Apakah anda pernah mengalami hal serupa? Nah, mulai dari serial posting berikut ini kami mencoba untuk membahas persoalan tersebut secara gamblang. Semoga bermanfaat!

Kenali dulu penyebabnya
Tanpa melihat jenis cameranya -apakah jenis dome atau bukan dome– secara umum penyebab gangguan pada camera IR kami bagi ke dalam dua faktor, yaitu: internal dan eksternal. Faktor internal adalah gangguan yang berasal dari dalam cameranya sendiri, seperti: 
1. Pantulan lampu infra red (inilah yang sering terjadi).
2. Lingkaran hitam di tengah-tengah (halo effect).
3. Pengembunan.
4. Lensa yang tidak fokus.
5. Kualitas material cover.

Adapun faktor eksternal adalah gangguan yang berasal dari luar camera (tepatnya: di lokasi pemasangan). Beberapa diantaranya adalah:
1. Adanya dua camera IR dalam satu ruangan yang dipasang berhadapan.
2. Reflective object (objek yang memantulkan cahaya).
3. Debu dan kotoran -misalnya sarang laba-laba- yang menempel pada cover.
4. Sidik jari pada cover.

Termasuk ke dalam kategori manakah gangguan yang sedang dihadapi dan bagaimanakah cara penanganannya? Insya Allah kami akan bahas pada posting mendatang.

Leave a Reply

Email anda tidak akan dipublikasikan Required fields are marked *

eleven − 6 =